Menulis dapat
diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/ gagasan dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai media penyampai (Tarigan, 1986: 15). Menulis
berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau
pikiran dan perasaan (Sumarno, 2009: 5).
Sebuah sistem kerja
yang kreatif memerlukan langkah-langkah yang tersusun secara
sistematis. Kegiatan menulis juga memerlukan langkah-langkah tertentu
di dalam prosesnya. Langkah-langkah menulis menurut M. Atar Semi
(2007: 46) terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Tahap pratulis;
- Tahap penyuntingan
Menurut Elina
Syarif, Zulkarnaini, dan Sumarno (2009: 11) tahap-tahap menulis
terdiri dari enam langkah, yaitu.
- Draf kasar
- Berbagi
- Perbaikan
- Menyunting
- Penulisan kembali
- Evaluasi
Dari pendapat
tersebut di atas dapat disimpulkan mengenai tahap-tahap dalam menulis
yaitu:
- Tahap Pratulis
Tahap
pratulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Tahap
ini terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap
pratulis terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis.
Mulai dari menentukan topik yang akan ditulis. Penulis
mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya
terhadap pembaca;
- Tahap Pembuatan
Draf-draf
yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Kegiatan ini
penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya
sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat dituangkan ke
dalam tulisan.
- Tahap Revisi
Merevisi
berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang atau
mengurangi yang lebih, menambah informasi yang mendukung, mempertajam
perumusan penuisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran,
menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya,
penulis berusaha untuk menyempurnakan draf yang telah selesai agar
tetap fokus pada tujuan.
- Tahap penyuntingan
Pada
tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan membaca draf.
Tulisan pada draf kasar masih memerlukan beberapa perubahan. Kegiatan
selama tahap penyuntingan adalah meneliti kembali kesalahan dan
kelemahan pada draf kasar dengan melihat kembali ketepatannya dengan
gagasan utama, tujuan penulisan, calon pembaca, dan criteria
penerbit.
- Tahap Publikasi
Tahap
publikasi merupakan tahap paling akhir dalam proses menulis. Dalam
tahap ini yang dilakukan adalah memublikasikan tulisannya melalui
berbagi kemungkinan misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi
majalah, dan sebagainya. Dapat pula dengan berbagai tulisan dengan
berbagai pembaca.
- Proses Menulis
Menulis merupakan
kegiatan yang membutuhkan proses untuk menghasilkan tulisan. Dalam
proses tersebut, menulis terdiri atas tahapan-tahapan kegiatan yang
harus dilalui hingga menghasilkan tulisan. Berikut ini pendapat para
ahli tentang menulis.
- Graves 1975 (dalam Tompkins, 1994: 8) menggambarkan proses menulis dalam tahapan.
- Pra-menulis
- Saat menulis,
- Pasca menulis
- Rafi’uddin (1988: 76) mengemukakan proses menulis yaitu:
- pramenulis,
- penulisan draf,
- revisi
- penyuntingan,
- publikasi atau pembahasan
- Ellis (1989:144) membagi empat tahap proses menulis, yaitu:
- prewriting,
- drafting,
- evising,
- editing.
- Ahmadi (1990:55) menyatakan proses mengarang adalah serangkaian langkah yang sengaja ditumpangkan pada aturan-aturan khusus dan diarahkan guna mencapai suatu hasil yang khusus yang terdiri atas empat langkah, yaitu:
- pratulis,
- menulis,
- merevisi,
- uji coba
- Farris (1993) mengklarifikasikan proses menulis itu ke dalam empat tahapan, yaitu:
- Pramenulis
- Menulis
- Kaji ulang tulisan,
- Publikasi.
- Tompkins (1994:7) menguraikan tahap-tahap proses menulis terdiri atas:
- Pramenulis
- Pengonsepan
- Revisi
- Penyuntingan
- pemajangan
- DePorter (2000: 195) mengemukakan proses menulis terdiri atas:
- Persiapan
- draf kasar
- berbagi
- memperbaiki
- penyuntingan
- penulisan kembali
- evaluasi.
Menurut HG. Tarigan
(1981) mengemukakan proses menulis terdiri atas:
- Perencanaan
Tahap perencanaan
merupakan langkah awal dalam menulis. Pada tahap ini penulis
melakukan kegiatan pengalian gagasan atau ide, pendaftaran gagasan,
dan pengurutan gagasan.berikut ini uraian tiap kegiatan tersebut
- Pengalian gagasan
Gagasan sebuah
tulisan dapat bersumber dari 3 hal:
- pengamatan kejadian atau peristiwa hidup
- imajinasi
- kajian pustaka dan pengembangannya
- Penyusunan draf tulisan
Tahap penyusunan
draf dapat dilakukan setelah tahap perencanaan selesai. Jika tahap
perencanaan tidak selesai dan dipaksakan untuk penyusuna draf tulisan
akan menghasilkan tulisan yang kurang bermutu. Penyusunan draf di
tulis berdasarkan gagasan-gagasan yang sudah diurutkan.
Gagasan-gagasan ini diuraikan secara sistematis berdasarkan urutan
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini untuk mencegah terjadinya
lompatan pikiran penulis dalam proses menulis.akibatnya, logikan
pemahaman pembaca tidak teratur. Tulisan sulit dipahami pembaca.
- Penyuntingan
Draf
disunting untuk diperbaiki dari segi bentuk dan isi. Bentuk tulisan
yang disunting terkait dengan sistematika dan teknis penulisan.
Sistematika penulisan meliputi kemasan sajian dan urutan penyampaian
materi-meteri dalam tulisan. Teknis penulisan meliputi ketepatan
penggunakan ejaan, diksi, kata baku, kalimat dan paragraf. Isi
tulisan ditinjau berdasarkan gagasan-gagasan yang tertuang di
dalamnya. Bentuk tulisan disunting berdasarkan sistematika dan teknis
penulisan. Sistematika penulisan dapat ditinjau berdasarkan
komponen-komponen pembentuknya. Komponen disusun dan diurutkan secara
sistematis. Rangkaian komponen dan sajiannya menentukan klarifikasi
jenis tulisan.
Teknis
penulisan berfokus pada penggunaan kidah-kaidah bahasa. Kaidah-kaidah
ini meliputi ejaan, diksi, kata baku, kalimat, dan peragraf. Aturan
penggunaan ejaan bahasa indonesi diatur dalam EYD hasil revisi baru.
Diksi (pilihan kata) harus dipilih dengan tepat. Kata yang digunakan
dalm tulisan disesuaikan dengan ragam tulisan, misalnya ragam ilmiah
menurut kabakauan. Demikian juga kalimat yang digunakan, jika bragam
lmiah menunut efektifitas kalimat. Paragraph yang disusun harus
memiliki asas-asas paragraph yang baik.
- Publikasi
Kegiatan
publikasi dapat dilakukan melalui madia cetak dan elektronik. Media
cetak dapat berupa buku, Koran, majalah, jurnal, panflet, booklet,
selebaran, spanduk, dan baliho. Media elektronik dapat berupa
televisi, radio, dan internet.
Melalui
internet, orang dapat membaca karya-karya penulis tanpa harus
terbatasi oleh tempat dan waktu. Selama ada koneksi, orang dapat
membaca karya-karya penulis. Hal ini dapat terjadi karena tulisan
tidak disebarkan melalui media cetak yang memiliki keterbatasan
distribusi.
Seorang penulis
sebaiknya memikirkan media apa yang tepat digunakan dalam
membublikasikan tulisannya. Media ini sangat erat kaitannya dengan
para pengguna.
Berikut ini
dijelaskan publikasi karya tulis dengan beragam format cetak dan
elektronik.
- Media cetak
- Media maya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar