Sabtu, 19 Juli 2014

Langkah – Langkah Menulis

Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/ gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai (Tarigan, 1986: 15). Menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan (Sumarno, 2009: 5).

Sebuah sistem kerja yang kreatif memerlukan langkah-langkah yang tersusun secara sistematis. Kegiatan menulis juga memerlukan langkah-langkah tertentu di dalam prosesnya. Langkah-langkah menulis menurut M. Atar Semi (2007: 46) terbagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Tahap pratulis;
  2. Tahap penulisan, dan
  3. Tahap penyuntingan
Menurut Elina Syarif, Zulkarnaini, dan Sumarno (2009: 11) tahap-tahap menulis terdiri dari enam langkah, yaitu.
  1. Draf kasar
  2. Berbagi
  3. Perbaikan
  4. Menyunting
  5. Penulisan kembali
  6. Evaluasi
Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan mengenai tahap-tahap dalam menulis yaitu:
  1. Tahap Pratulis
Tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang akan ditulis. Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya terhadap pembaca;
  1. Tahap Pembuatan
Draf-draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan.
  1. Tahap Revisi
Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang atau mengurangi yang lebih, menambah informasi yang mendukung, mempertajam perumusan penuisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran, menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya, penulis berusaha untuk menyempurnakan draf yang telah selesai agar tetap fokus pada tujuan.
  1. Tahap penyuntingan
Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan membaca draf. Tulisan pada draf kasar masih memerlukan beberapa perubahan. Kegiatan selama tahap penyuntingan adalah meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada draf kasar dengan melihat kembali ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan, calon pembaca, dan criteria penerbit.
  1. Tahap Publikasi
Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam proses menulis. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah memublikasikan tulisannya melalui berbagi kemungkinan misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi majalah, dan sebagainya. Dapat pula dengan berbagai tulisan dengan berbagai pembaca.

  1. Proses Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang membutuhkan proses untuk menghasilkan tulisan. Dalam proses tersebut, menulis terdiri atas tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilalui hingga menghasilkan tulisan. Berikut ini pendapat para ahli tentang menulis.
  1. Graves 1975 (dalam Tompkins, 1994: 8) menggambarkan proses menulis dalam tahapan.
  1. Pra-menulis
  2. Saat menulis,
  3. Pasca menulis
  1. Rafi’uddin (1988: 76) mengemukakan proses menulis yaitu:
  1. pramenulis,
  2. penulisan draf,
  3. revisi
  4. penyuntingan,
  5. publikasi atau pembahasan
  1. Ellis (1989:144) membagi empat tahap proses menulis, yaitu:
  1. prewriting,
  2. drafting,
  3. evising,
  4. editing.
  1. Ahmadi (1990:55) menyatakan proses mengarang adalah serangkaian langkah yang sengaja ditumpangkan pada aturan-aturan khusus dan diarahkan guna mencapai suatu hasil yang khusus yang terdiri atas empat langkah, yaitu:
  1. pratulis,
  2. menulis,
  3. merevisi,
  4. uji coba
  1. Farris (1993) mengklarifikasikan proses menulis itu ke dalam empat tahapan, yaitu:
  1. Pramenulis
  2. Menulis
  3. Kaji ulang tulisan,
  4. Publikasi.
  1. Tompkins (1994:7) menguraikan tahap-tahap proses menulis terdiri atas:
  1. Pramenulis
  2. Pengonsepan
  3. Revisi
  4. Penyuntingan
  5. pemajangan
  1. DePorter (2000: 195) mengemukakan proses menulis terdiri atas:
  1. Persiapan
  2. draf kasar
  3. berbagi
  4. memperbaiki
  5. penyuntingan
  6. penulisan kembali
  7. evaluasi.
Menurut HG. Tarigan (1981) mengemukakan proses menulis terdiri atas:
  1. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan langkah awal dalam menulis. Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan pengalian gagasan atau ide, pendaftaran gagasan, dan pengurutan gagasan.berikut ini uraian tiap kegiatan tersebut
  1. Pengalian gagasan
Gagasan sebuah tulisan dapat bersumber dari 3 hal:
  1. pengamatan kejadian atau peristiwa hidup
  2. imajinasi
  3. kajian pustaka dan pengembangannya
  1. Penyusunan draf tulisan
Tahap penyusunan draf dapat dilakukan setelah tahap perencanaan selesai. Jika tahap perencanaan tidak selesai dan dipaksakan untuk penyusuna draf tulisan akan menghasilkan tulisan yang kurang bermutu. Penyusunan draf di tulis berdasarkan gagasan-gagasan yang sudah diurutkan. Gagasan-gagasan ini diuraikan secara sistematis berdasarkan urutan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini untuk mencegah terjadinya lompatan pikiran penulis dalam proses menulis.akibatnya, logikan pemahaman pembaca tidak teratur. Tulisan sulit dipahami pembaca.
  1. Penyuntingan
Draf disunting untuk diperbaiki dari segi bentuk dan isi. Bentuk tulisan yang disunting terkait dengan sistematika dan teknis penulisan. Sistematika penulisan meliputi kemasan sajian dan urutan penyampaian materi-meteri dalam tulisan. Teknis penulisan meliputi ketepatan penggunakan ejaan, diksi, kata baku, kalimat dan paragraf. Isi tulisan ditinjau berdasarkan gagasan-gagasan yang tertuang di dalamnya. Bentuk tulisan disunting berdasarkan sistematika dan teknis penulisan. Sistematika penulisan dapat ditinjau berdasarkan komponen-komponen pembentuknya. Komponen disusun dan diurutkan secara sistematis. Rangkaian komponen dan sajiannya menentukan klarifikasi jenis tulisan.

Teknis penulisan berfokus pada penggunaan kidah-kaidah bahasa. Kaidah-kaidah ini meliputi ejaan, diksi, kata baku, kalimat, dan peragraf. Aturan penggunaan ejaan bahasa indonesi diatur dalam EYD hasil revisi baru. Diksi (pilihan kata) harus dipilih dengan tepat. Kata yang digunakan dalm tulisan disesuaikan dengan ragam tulisan, misalnya ragam ilmiah menurut kabakauan. Demikian juga kalimat yang digunakan, jika bragam lmiah menunut efektifitas kalimat. Paragraph yang disusun harus memiliki asas-asas paragraph yang baik.
  1. Publikasi
Kegiatan publikasi dapat dilakukan melalui madia cetak dan elektronik. Media cetak dapat berupa buku, Koran, majalah, jurnal, panflet, booklet, selebaran, spanduk, dan baliho. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, dan internet.
Melalui internet, orang dapat membaca karya-karya penulis tanpa harus terbatasi oleh tempat dan waktu. Selama ada koneksi, orang dapat membaca karya-karya penulis. Hal ini dapat terjadi karena tulisan tidak disebarkan melalui media cetak yang memiliki keterbatasan distribusi.

Seorang penulis sebaiknya memikirkan media apa yang tepat digunakan dalam membublikasikan tulisannya. Media ini sangat erat kaitannya dengan para pengguna.

Berikut ini dijelaskan publikasi karya tulis dengan beragam format cetak dan elektronik.

  1. Media cetak
  2. Media maya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar